SHARE

istimewa

Investor patut mencermati pula terkait dengan permasalahan rantai pasokan. Riset yang dikeluarkan oleh HSBC menyatakan adanya deglobalisation wave dimana porsi penjualan luar negeri turun di bawah 50 persen pada 2021, level terendah dalam lima tahun terakhir.

Sedangkan bursa saham Asia pagi ini dibuka sebagian besar menguat. Investor secara umum merespon positif, kebijakan Inggris yang suportif. Namun investor patut mencermati tensi yang masih tinggi di Asia, setelah kemarin Korea Utara melakukan uji coba misil.

Selain itu, ekspektasi kebijakan moneter yang ketat juga masih akan berlanjut, di mana Reserve Bank of Australia (RBA) berencana untuk menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin ke level 2,85 persen.

Dari komoditas, harga emas menguat 0,29 persen dan minyak Brent menguat 1,02 persen. Harga minyak menguat karena para produsen minyak anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau OPEC dan para produsen non-OPEC, dilaporkan sedang mempertimbangkan pemangkasan produksi terbesar sejak awal pandemi COVID-19 karena adanya potensi perlambatan ekonomi global yang dapat menurunkan permintaan minyak. Berdasarkan sejumlah sumber dapat mencapai lebih dari satu juta barel per hari (bph).

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 666,07 poin atau 2,54 persen ke 26.881,86 dan indeks Straits Times meningkat 40,33 poin atau 1,3 persen ke 3.147,42. Sedangkan bursa saham China dan Hong Kong libur.


 

Halaman :