CARAPANDANG - Vietnam memilih Jenderal Militer Luong Cuong sebagai presiden baru setelah berbulan-bulan gejolak politik, Senin (21/10/2024). Cuong menggantikan To Lam, yang tetap menjabat sebagai presiden meski telah diangkat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis.
Posisi Sekretaris Jenderal adalah yang paling kuat di Vietnam, sedangkan kepresidenan bersifat seremonial. Dalam pidatonya, Cuong berjanji untuk mendorong kebijakan luar negeri yang berfokus pada kemerdekaan dan perdamaian, dilansir dari AP News.
Dia juga berkomitmen menjadikan Vietnam sebagai mitra terpercaya dalam komunitas internasional. Cuong memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di militer Vietnam dan menjadi anggota Politbiro sejak 2021.
Penunjukannya terjadi setelah kematian mantan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, yang memimpin sejak 2011. Trong terkenal karena kampanye anti-korupsinya yang disebut “tungku yang membara”.
Kampanye tersebut menargetkan elit politik dan bisnis, termasuk dua mantan presiden Nguyen Xuan Phuc dan Vo Van Thuong. Sebagai pejabat keamanan tertinggi, To Lam memimpin kampanye anti-korupsi hingga Mei 2023.
Meskipun kampanye ini populer, itu juga membuat investor khawatir dan memperlambat birokrasi. Penunjukan Cuong dilihat sebagai upaya untuk menstabilkan sistem setelah masa gejolak.