Analis mengatakan, langkah ini bertujuan memulihkan keseimbangan antara faksi militer dan keamanan, terutama menjelang Kongres Partai 2026. Dengan menyerahkan jabatan presiden, To Lam menunjukkan komitmennya terhadap kepemimpinan kolektif.
Namun, ia tetap memegang kekuasaan yang signifikan sebagai Sekretaris Jenderal. Kritikus berpendapat bahwa penunjukan Cuong akan memperluas represi di Vietnam.
Ben Swanton dari the 88 Project menyatakan bahwa Cuong akan menjadi wakil terpercaya bagi To Lam. Ia juga menganggap penunjukan ini sebagai contoh lain dari perluasan negara polisi di Vietnam.