SHARE

istimewa

"Kuliner juga lah yang memiliki dominasi dari 20 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif ini sendiri. Jadi, kita harus shifting di pandemi ini untuk bukan hanya bertahan namun juga melihat peluang. Dan saya yakin dengan gerakan shift transformative kita bisa lakukan transformasi untuk Indonesia Emas," imbuhnya.

Menparekraf juga mengapresiasi para pelaku subsektor ekonomi kreatif lainnya di masa pandemi ini. Menurut Sandiaga, di dalam situasi ini, ternyata ada peluang yang justru timbul secara kreativitas dan imajinasi dari para pelaku ekraf yang ia nilai semakin tidak terbatas.

"Mereka (mobilitas) fisiknya mungkin terbatas, tapi inovasi dan kreasinya terus bergerak. Di tahun di mana fase bonus demografi kita ini akan memainkan peran luar biasa, kita meyakini jika trajectory kita bisa terfasilitasi, ini adalah kemampuan kita beradaptasi pasca-pandemi di mana Indonesia bisa menjadi ekonomi keempat di tahun 2045," paparnya.

Dalam mengembangkan pariwsata dan ekonomi kreatif, Menteri Sandiaga mengatakan Indonesia akan terus berupaya mengembangkan SDM, dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Inovasi, termasuk di dalamnya adalah big data. Menparekraf mengharapkan data-data ini akan memandu pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat dan relevan dengan situasi.

"Misalnya, pariwisata akan bergerak ke pariwasata yang personalized, customized, localized dan smaller in size. Gerakan-gerakan yang sekarang masyarakat lihat tentang CHSE, digitalisasi dan juga bagaimana health tourism menjadi pilihan utama bagi wisatawan Nusantara yang menjadi fokus kita ke depan," katanya.
 

Halaman :