SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai pelurusan sejarah Ratu Kalinyamat harus konsisten dilaksanakan agar sepak terjang para pendahulu bangsa dapat dimaknai secara benar oleh generasi penerus.

Karena itu, menurut dia, di tengah proses pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, maka upaya sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan Ratu dari Jepara, Jawa Tengah, itu harus terus dilakukan.

"Sosialisasi masif terkait sepak terjang Ratu Kalinyamat selain bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan, termasuk untuk meluruskan sejarah terkait Ratu dari Jepara itu," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/6).

Hal itu dikatakannya saat Pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon "Rainha de Japara" yang digelar atas kerja sama Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL), Media Group, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Pendopo Dalem Yudhonegaran, Prawirodhirjan, Kecamatan Gondhomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/6) malam.

Pagelaran wayang itu menampilkan Dalang Ki Catur Kuncoro dan monolog oleh Budayawan Sujiwo Tejo dengan diiringi Karawitan Goeboek Poenokawan, serta ikut berpartisipasi sejumlah seniman, antara lain Waljinah, Didi Nini Thowok, dan Marwoto.

Lestari mengatakan pagelaran yang bercerita tentang kepahlawanan Ratu Kalinyamat saat melawan Penjajah Portugis pada abad ke-16 yang ingin menguasai kerajaan-kerajaan di Nusantara itu mengungkapkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia di masa lalu sangat menguasai maritim dan tidak memandang gender dalam memilih pemimpin.

"Temuan delapan bukti primer hasil kajian tim pakar yang dibentuk Yayasan Dharma Bakti Lestari membuktikan eksistensi Ratu Kalinyamat dari Jepara bersama sejumlah kerajaan di Nusantara dalam mengusir penjajah, sekaligus meluruskan sejarah terkait Ratu Kalinyamat yang berkembang di masyarakat," ujarnya.

Dia berharap nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat dalam menghalau Penjajah Portugis di Nusantara pada abad ke-16 dapat menjadi dasar bagi generasi saat ini untuk menetapkan Ratu dari Jepara, Jawa Tengah, itu sebagai pahlawan nasional.

Namun, menurut dia, hal yang lebih penting adalah upaya terus memberi pemahaman kepada masyarakat terhadap sejarah yang benar terkait Ratu Kalinyamat.

"Karena itu upaya untuk menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni tradisional yang digemari masyarakat harus terus ditingkatkan," katanya.

Lestari mengatakan upaya mementaskan lakon tentang perjuangan Ratu Kalinyamat dalam berbagai bentuk kesenian berdampak pada dua ha,l yaitu konsistennya pelurusan sejarah Ratu dari Jepara itu dan pelestarian seni-seni tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia.

Tags
SHARE