SHARE

The Bartimaeus Trilogy (leibow studios)

CARAPANDANG.COM – Novel “The Bartimaeus Trilogy” mampu memikat saya dengan cara saksama. Bagaimana panduan antara fantasi dengan ilmu sosial yang berpilin. Bahkan ketika dahulu saya merampungkan membacanya, saya berpendapat buku karya Jonathan Stroud ini layak menjadi daftar bacaan bagi mahasiswa Ilmu Politik. Segala macam Ilmu Politik secara tersirat dan tersurat diramu dalam rangkaian cerita.

Terdapat dua tokoh utama dalam novel “The Bartimaeus Trilogy” yakni Nathaniel (John Mandrake) yang merupakan seorang penyihir dan Bartimaeus yang merupakan jin. Secara sekilas seakan penyihir merupakan tuan, sang pemilik kuasa, borjuis. Sedangkan jin merupakan buruh, proletar. Namun, nanti dulu, kisah “The Bartimaeus Trilogy” tak serta merta hitam-putih ataupun dengan garis batas yang tegas. Pembaca dibawa dalam roller-coaster peran. Tentang siapa mengeksploitasi siapa, menjadi sesuatu yang layak dilihat bersama waktu dan ragam cara pandang.

Dalam “The Bartimaeus Trilogy” terdapat sosok jin antagonis yakni Faquarl. Menurut hemat saya dia adalah sosok yang menggambarkan kalimat ‘siapa mengeksploitasi siapa’. Bagaimana Faquarl melihat celah dari ambisi, kesombongan para penyihir. Alhasil sirkulasi kekuasaan antara penyihir dan jin pun dapat terjadi. (Oh maafkan saya harus menceritakan hal tersebut demi kebutuhan artikel ini).

Sementara itu Nathaniel dan Bartimaeus pun akhirnya memilih jalur kemitraan, ringan sama dijinjing-berat sama dipikul. Jalan penyatuan yang dilakukan oleh mereka menjadi solusi tepat guna menghadapi keadaan saat itu (hal ini terjadi di buku ketiga: Gerbang Ptolemy). Jika ditarik dalam teori ilmu sosial, maka hal ini mengingatkan saya akan ‘sama rasa-sama rata’, ‘masyarakat tanpa kelas’.

Namun mungkinkah masyarakat tanpa kelas terjadi? Atau hal itu sekadar utopis? Bisa jadi yang terjadi adalah keseimbangan baru di jalur kekuasaan. Keseimbangan baru mengenai siapa yang mengeksploitasi siapa. Hal itu yang diberikan ruang di akhir dari buku yang memikat dan cocok menjadi bahan bacaan selama #DiRumahAja.