SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Rusia dan negara-negara Islam di bawah Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan melakukan pertemuan dalam kegiatan Group Strategic Vision (GSV) Meeting: “Russia- Islamic World: Dialogue and Prospects for Cooperation” yang akan dimulai pada Rabu di Jeddah, Arab Saudi, di bawah arahan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Keterangan tertulis Persatuan Kantor Berita OKI yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa acara tersebut akan diikuti oleh perwakilan dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat, pengamat dan tokoh agama dari Rusia dan negara-negara Islam. 

Pertemuan selama dua hari itu digelar di bawah kerangka kerja inisiatif Arab Saudi untuk mempromosikan dialog di antara para penganut agama dan budaya, juga untuk membahas kesempatan interaksi antara Rusia dengan negara-negara Islam, dan sejumlah isu terkait situasi internasional.

Sejumlah kegiatan telah dijadwalkan dalam acara itu, termasuk dialog antaragama yang membahas kesepahaman dan pembicaraan terkait hubungan ekonomi dan perdagangan antara Rusia dan negara-negara Islam.

Dalam pertemuan itu akan dibahas prospek pembentukan model-model baru pembangunan global dan ancaman terhadap stabilitas internasional.

Selain itu, juga akan dibicarakan soal terorisme, keamanan dan perdamaian internasional, peran organisasi internasional dalam penyelesaian konflik, serta cara-cara untuk mempromosikan perdamaian serta penguatan kerja sama di masa pascapandemi.

Pertemuan itu juga akan menjadi wadah untuk membahas interaksi di antara kedua pihak dalam memperkuat nilai-nilai budaya dan moral tradisional.

Para pembicara kunci dalam acara tersebut antara lain adalah Ketua GSV: Russia-Islamic World Rustam Minnikhanov, Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed bin Abdulkarim Al Khuraji, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha, Sekjen Gulf Cooperation Council Nayef Falah Mubarak Al-Hajraf, Sekjen Liga Muslim Dunia Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, Penasihat Sekjen Liga Arab Ahmed kitabi, Sekjen Persatuan Parlemen OKI Mouhamed Khouraichi Niass, dan Wakil Pertama dari Dewan Komite Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Budaya Rusia, Iliyas Umakhanov.

Tags
SHARE