SHARE

Istimewa

Mobil ini bisa disebut sebagai "hidden gem" atau permata tersembunyi saat mengunjungi gedung yang pernah jadi tempat pendidikan politik, sebab barangkali tak semua orang tahu mobil-mobil bersejarah tersebut disimpan di Gedung Joang '45. Pemandu Museum Gedung Joang '45, Muslim, menuturkan dua mobil klasik lain yang ada di museum ini adalah mobil DeSoto Convertible putih dengan plat REP-2, mobil operasional untuk Wakil Presiden Hatta, juga mobil Imperial yang disebut juga mobil peristiwa Cikini. Mobil tersebut dipakai Bung Karno saat ada peledakan granat di Perguruan Cikini, upaya percobaan pembunuhan Presiden Soekarno pada 30 November 1957.

Gedung Joang '45 akan menjadi titik awal kegiatan Tapak Tilas Proklamasi dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi untuk para peserta yang ingin sejenak merasa kembali ke masa lalu jelang kemerdekaan yang sudah dinantikan sejak lama. Besok, 16 Agustus 2022, peserta Tapak Tilas Proklamasi akan berjalan kaki sejauh 4 kilometer dimulai dari Gedung Joang 45, kemudian berkumpul di Museum Perumusah Naskah Proklamasi, melewati Jalan Diponegoro dan tiba di Tugu Proklamasi.

Museum Joang’45, yang berada di bawah pengelola Museum Kesejarahan Jakarta, berusaha untuk tetap relevan di masa yang serba digital. Koleksi-koleksi di museum ini, kata Sukrino, sedang melewati proses digitalisasi yang diharap bisa rampung dalam waktu dekat.

Agar lebih menarik minat wisatawan, sehingga tidak hanya berbondong-bondong datang pada bulan kemerdekaan, fasilitas yang ada akan ditingkatkan, begitu juga dari segi sumber daya manusia yang diarahkan agar memberi pelayanan sebaik mungkin.

Agar lebih bisa menyelami sejarah di dalam museum, ada empat pemandu bersertifikasi yang bisa menceritakan sejarah seputar Gedung Joang '45. Sukrino menargetkan setiap pegawai di museum yang berjumlah 27 orang memiliki kemampuan yang setara untuk memandu pengunjung. Setiap pekan, para pegawai diberi pelatihan untuk bicara di depan banyak orang agar bisa memberi informasi secara efektif di hadapan pengunjung museum.

Di sisi lain, Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan (UP MKJ) Esti Utami, yang juga membawahi Museum Joang '45, mengatakan upaya untuk membuat museum jadi tujuan wisata yang menarik terus ditingkatkan dengan cara membenahi dan memperkaya informasi koleksi. Berbagai program publik seperti pertunjukan musik dan bincang-bincang interaktif diadakan di museum yang dibawahi oleh Museum Kesejarahan, termasuk diskusi soal sejarah ditemani konser intim dari grup NonaRia di Museum Sejarah Jakarta petang ini.

Halaman :
Tags
SHARE