SHARE

Foto ilustrasi Pemilu di Venezuela

Multikrisis Venz

Bukan hanya politik, tapi juga sosial dan ekonomi. Segalon air mineral, di sini dibanderol 4usd, ketersediaan bahan bakar diesel luar biasa sulitnya. Dulu semua jenis bahan bakar digratiskan, kini dihargai 50c/liter untuk Oktan-91 (versi Pemerintah. Masih banyak yang meragukan dan menuduh Oktan yang dijualkan hanya 85). 

Untuk berbagai buah dan sayur mayur lokal segar, harga jual relatif murah bila dibeli di pasar rakyat, namun akan membubung bila dibeli di supermarket. Bawang bombay lokal warna merah dan putih berkisar di harga 4usd/kg di pasar rakyat, namun mencapai 8usd di supermarket. Sebelum era multikrisis, harganya di pasar rakyat tidak sampai 2usd. Bodegon pun umumnya hanya menjual produk impor yang didatangkan dari Turki, Rusia, Cina, dan Vietnam. 

Gaji PNS Venezuela adalah yang terburuk. Untuk PNS tingkat-3 (Professional Grade-3, tertinggi adalah tingkat-5), perbulannya digaji 20usd oleh Pemerintah ! 

Orang orang pintar Venezuela banyak yang eksodus, akibatnya, roda pemerintahan dan swasta (termasuk BUMN migas yakni PDVSA, dan BUMN aneka tambang dan mineral yakni CVG), sangat terganggu. 

Yang tidak eksodus, kehilangan pekerjaan, dan bila beruntung, beralih pekerjaan, contohnya dari profesi dosen terpaksa menjadi satpam (seperti salah seorang satpam yang bekerja di KBRI). 

BUMN (juga BUMD) diisi oleh orang partai / relawan, dan menjadi merugi karena tidak berkompetensi. Begitupun untuk jabatan pemerintahan. Swasta yang ingin bertahan, terpaksa berkolusi dengan pejabat. 

Swasta besar, jelas hengkang dan “tutup warung”, bahkan kamar dagang dan industri terbesar yakni FEDECAMARAS “ikut” pertarungan di tahun 2018, dengan menuntut pemerintahan yang berkuasa ke Organisasi Buruh Internasional ILO atas pelanggaran perburuhan. Saat ini, kepengurusan FEDECAMARAS lebih memilih netral dan fokus dengan ‘fitrah” bisnis, sesuatu yang lebih dibutuhkan di masa rekonsiliasi, tentunya. 

Barang kebutuhan pokok yang dulu sulit didapat, kini terlihat sudah membanjiri rak belanja toko kelontong dan pusat perbelanjaan. Restoran dan café semakin ramai dikunjungi. Beberapa kegiatan komunitas, bahkan sekolah juga sudah mulai tatap muka. 

Namun bagi kebanyakan warga, mulai membanjirnya barang kebutuhan pokok, tidak menunjukkan ekonomi yang kembali ke normal. Bagi sebagian besar warga, itu hanya menunjukkan telah kembalinya kelas menangah dan atas, dan semakin terpuruknya daya beli mayoritas warga. 

Dengan karantina akibat pandemik yang diujicoba relaksasi selama November-Desember (menyambut natal dan tahun baru), dan transaksi eceran yang sudah menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat sampai ke pasar rakyat, disinyalir semakin memukul kelompok pendapatan rendah. 

Jual beli eceran umumnya sudah menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Suatu pelanggaran Konstitusional yang kini --kebal dari kriminalisasi. Cibiran umum yang beredar adalah, apa yang disebut sebagai membaiknya kondisi ekonomi Venezuela, tidak lain merupakan kompromi rezim atas langkah dolarisasi tak resmi, dan tidak diakui. 

Tentu tren dinamika Venezuela lebih positif saat ini, terutama sejak Dewan HAM PBB mengutus special rapporteur ibu Aleina Douhan untuk investigasi dan menilai kondisi lapangan, dan memfatwakan bahwa sanksi unilateral AS dan Uni Eropa, telah melanggar prinsip hukum internasional dan HAM. Sehingga pada Preliminary Findings nya di bulan Februari 2021, meminta agar AS dan UE mencabut sanksi unilateral tersebut. Lantas, bagaimana sebaiknya memahami Mega-Pilkada Serentak kali ini. 

Halaman :
Tags
SHARE