SHARE

Istimewa

CARAPANDANG -  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sepakat dengan Presiden Joko Widodo agar Pancasila harus menjadi jalan hidup (way of life) bangsa Indonesia dan tidak boleh sekadar menjadi bahan hafalan saja.

"Segala tingkah laku dan tindak tanduk para pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia harus mencerminkan semua sila yang ada dalam Pancasila," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (1/6).

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini  mengajak semua pihak untuk terus mengingat dasar negara Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk wujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Selanjutnya dia  menuturkan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila tidak boleh sekadar seremonial. Dia dan para pejabat lain harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara.

Dengan begitu, lanjut dia, semua pejabat negara mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut dia, sangat berbahaya jika para pejabat dan rakyat Indonesia tidak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang sangat luas dengan komposisi penduduk yang sangat beragam, bisa terpecah belah. Misalnya, yang terjadi di Timur Tengah, Uni Soviet, ataupun belahan dunia lainnya.

Mantan Ketua DPR RI mengibaratkan sebuah rumah, Pancasila adalah fondasi yang kuat sehingga mampu menopang Indonesia agar kukuh. Akibat Pancasila, kata dia, semua kebinekaan yang ada tidak membuat bangsa Indonesia terpecah, tetapi diikat menjadi suatu kekuatan besar.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kadin Indonesia ini mengingatkan kepada semua pihak bahwa tantangan ke depan bangsa Indonesia akan sangat berat. Oleh sebab itu, harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia.

"Mari bersama kita jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang tidak senapas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia," ujarnya.  

Tags
SHARE