SHARE

Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (istimewa)

Hingga saat ini, pemeriksaan sudah dilakukan di 14 sekolah dengan lebih dari 1.500 sampel dan terkonfirmasi tujuh kasus positif.

“Jika dilihat dari persentasenya, maka temuan kasus yang terjadi masih bisa dibilang kecil dan sebarannya rendah karena kontak erat menunjukkan hasil negatif,” katanya.

Kegiatan pemeriksaan acak ke 17 sekolah tersebut ditargetkan selesai pada 30 November dan akan dilanjutkan tahap berikutnya dengan sasaran sekolah lain sehingga seluruh sekolah di Kota Yogyakarta menjalani pemeriksaan acak.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Krisnadi mengatakan, guna mencegah penularan yang luas luas, maka sekolah diminta benar-benar ketat dalam melaksanakan protokol kesehatan saat PTM terbatas.

“Misalnya di SD hanya dibatasi untuk kelas 6 saja karena sudah masuk usia mendapat vaksinasi. Tidak boleh ada penambahan frekuensi atau jam pembelajaran. Harus dikawal ketat,” katanya.

Ia pun menengarai, temuan kasus positif dari kegiatan PTM terbatas tersebut disebabkan anak tertular dari oran tua. “Karena yang memiliki mobilitas lebih tinggi adalah orang dewasa dibanding anak-anak. Mungkin saja mereka tertular dari orang tuanya,” katanya.

Halaman :