SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Lembaga Inovasi Untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah menetapkan enam sekolah dasar (SD) di Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi sekolah model pengembangan pendidikan karakter.

"Ada enam sekolah dasar yang ditetapkan sebagai sekolah model pengembangan pendidikan karakter yang sedang dikembangkan Lembaga Inovasi guna meningkatkan kualitas pendidikan anak di daerah itu," kata Fasilitator Daerah (Fasda) Inovasi, Kristina Laki Deke di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan dalam mendukung kesuksesan program pengembangan pendidikan karakter enam kepala sekolah melakukan di Sekolah Abdi Kasih Bangsa Kupang selama empat hari mulai Senin-Kamis (17-20/1/2022).

Enam kepala sekolah itu merupakan kepala sekolah SD Masehi Hupumada ,SD Dede Kadu, SDN Loko Ry, SDN Wee Lalaka, SD Inpres Hoba Jangi, SD Masehi Waikabubak I.

Kristina mengatakan para kepala sekolah mendapatkan banyak hal baru tentang pendidikan karakter anak mulai dari tata cara duduk siswa di kelas yang menunjang suksesnya proses pembelajaran, serta kebebasan anak berekspresi serta cara pendekatan guru dengan siswanya.

"Pendekatan guru dengan siswa sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan anak di sekolah dan hal ini dilakukan di SAKB Kupang sehingga hal-hal baik ini akan diterapkan di enam sekolah model di Sumba," tegasnya.

Kepala Sekolah SD Masehi Hupumada, Kecamatan Wanukaka, Kabupaten Sumba Barat, Novita Redy mengatakan pendidikan karakter untuk pembentukan kepribadian anak.

"Banyak hal yang kami dapatkan selama magang di Kupang termasuk bagaimana upaya guru dalam mendorong siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas," kata Novita Redy.

Hal senada dikatakan Kepala Sekolah Dasar Inpres Hoba Jangi, Obed Ledi bahwa pendidikan karakter sangat penting dalam pembentukan kepribadian siswa secara dini.

Menurut dia pendidikan karakter di SD yang dipimpinnya sudah dilakukan namun perlu terus digelorakan sehingga siswa lebih kreatif dan para siswa lebih berani dalam menyampaikan pendapat saat proses pendidikan berlangsung.