SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia- 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dapat menjaga angka inflasi berada di kisaran 6 hingga 7 persen year on year (yoy) pada tahun 2022 .

“Dengan mempertimbangkan kondisi sampai akhir tahun, ini bisa kurang dari 7 persen yoy (angka inflasi). Saya proyeksikan di 6 hingga 7 persen yoy, kalau terus diketatkan,” kata Faisal saat dihubungi oleh Antara, Senin.

Dia mengatakan kenaikan BI7DRR sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen pada 22 September 2022, akan berkontribusi menarik likuiditas atau peredaran uang dalam sistem perekonomian di Indonesia.

“Jadi, otomatis akan menurunkan inflasi, dalam artian ada hubungannya dengan tingkat likuiditas peredaran uang di perekonomian (Indonesia),” kata Faisal.

Dia melanjutkan kenaikan BI7DRR juga akan menurunkan daya beli masyarakat, terutama kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Namun, hal ini tidak akan berpengaruh secara signifikan karena total kontribusi kalangan ini terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung kecil yakni sekitar 17 persen.
 

Halaman :
Tags
SHARE