SHARE

Sejumlah anggota tim berdiskusi sambil melihat wajah anak-anak yang diduga jadi korban gempa Turki melalui beberapa kertas foto.

CARAPANDANG - Sebanyak 14 personel Indonesia SAR (INASAR) diterjunkan di titik operasi yang berada pada sektor R atau wilayah elektrik di Antakya, Provinsi Hatay, Turki, untuk mencari sisa korban yang hilang pasca terjadinya gempa Turki.

“Para personel yang tergabung dalam Tim Charlie ini didukung dengan seekor anjing pelacak kategori K-9,” Team Leader INASAR Yopi Hariyadi dalam keterangan resmi BNPB di Jakarta, Sabtu.

Ketika 14 personel itu diterjunkan pada Jumat (17/2) lalu, masih ada informasi dari petugas bahwa sebanyak delapan orang di sektor R yang dinyatakan hilang. Diperkirakan korban yang hilang akibat gempa magnitudo 7,8 itu tersebar di beberapa bangunan.

Dalam melacak para korban hilang, para anggota dibantu oleh alat berat eksavator untuk melakukan pembongkaran reruntuhan. Dengan catatan, tetap memperhatikan operasi pencarian.

Pada lokasi pencarian alat berat eksavator membantu melakukan pembongkaran reruntuhan namun dengan memperhatikan operasi pencarian. Para anggota turut memanfaatkan anjing pelacak K-9 untuk pencarian di salah satu gedung.
 

Yopi mengatakan beberapa jam setelah anggota diterjunkan dan digeser ke lokasi lain, petugas segera melaporkan jika ada tiga warga yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan. Selama sekitar sembilan jam tim mencari namun belum membuahkan hasil.
 

Sebelumnya, Yopi membeberkan sudah ada Tim Alfa yang diterjunkan untuk beroperasi di wilayah Diyarbakir. Butuh delapan jam perjalanan darat dari BoO guna memfokuskan pencarian 2 WNI yang hilang. Tetapi Tim Alfa kembali ke pos INASAR pada pukul 09.35 waktu setempat.

Sebagai informasi, Pos INASAR terletak di Hatay Expo, Antakya, Provinsi Hatay. Pada area tersebut, masih beroperasi tim Urban Search and Rescue (USAR) dari beberapa negara, antara lain Australia, Argentina dan Swiss.

Mulai besok koordinasi pencarian dan pertolongan tidak lagi di bawah kendali USAR Coordination Cell (UCC).

Badan Penanggulangan Bencana Turki atau AFAD akan memimpin operasi pencarian dan pertolongan. Sementara Indonesia SAR atau INASAR di bawah Basarnas ini merupakan Urban Search and Rescue (USAR) dengan kualifikasi medium dari INSARAG atau International Searh and Rescue Advisory Group.




Tags
SHARE