Jiemi mengatakan orang yang melakukan judi online juga bisa mengalami depresi yang akan berimbas pada orang terdekat di keluarganya yang akan menimbulkan trauma atau secondary trauma.
Hal itu karena keluarga yang "tertular" trauma tersebut menjadikan referensi judi online adalah hal yang buruk, dan nantinya bisa memicu kemarahan hanya dengan melihat konten judi online.
Ia mengatakan kecanduan yang juga merupakan salah satu dari bagian trauma perlu ditangani oleh profesional sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan kesadaran akan pengaruhnya pada keluarga.