CARAPANDANG – Indonesia telah merdeka 80 tahun, namun demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan. Suara rakyat hanya dimanfaatkan saat pemilu, tapi tidak didengar saat membuat kebijakan.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan lewat akun Instagram miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025.
"Negeri ini sudah merdeka 80 tahun, tapi kadang masih terasa seperti warga belum benar-benar didengar. Terlalu sering keputusan besar muncul tiba-tiba, sementara kita hanya jadi penonton yang berdebat di linimasa, tanpa ruang ikut menentukan,” tulis Anies.
Menurutnya demokrasi seharusnya hadir dalam keseharian masyarakat, bukan hanya di bilik suara saat pemilu.
Selain itu, kata Anies demokrasi juga tidak hanya sekadar ajang lima tahunan, melainkan harus hidup dalam percakapan sehari-hari dan dalam keputusan kecil.
“Demokrasi seharusnya hidup dalam percakapan sehari-hari, dalam keputusan kecil, dalam keberanian untuk bicara dan berbuat,”katanya.
Dalam refleksi HUT RI ini dia juga mengingatkan bahwa Indonesia bukan milik segelintir orang, tetapi milik semua rakyat. Maka itu, setiap langkah kecil dan suara masyarakat merupakan bagian dari perjalanan besar bangsa.
“Indonesia ini bukan hanya milik segelintir, tapi milik kita semua. Maka setiap langkah kecil, setiap suara, setiap komunitas yang bergerak adalah bagian dari cerita besar bangsa ini,” ujarnya.