SHARE

Merapi Siaga, BPBD Magelang Minta Tetap Tenang

CARAPANDANG.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang mengimbau warga yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Merapi di luar rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk mengungsi agar tetap tenang.

"Saya berpesan kepada desa yang lain di luar rekomendasi dari BPPTKG, mohon tetap tenang, percayalah pada sumber data yang baik yaitu BPPTKG," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Selasa.

Berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG dengan meningkatnya status aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga, warga yang harus mengungsi di Kabupaten Magelang, yakni di Kecamatan Dukun Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).

Ia menuturkan BPPTKG yang mempunyai alat dan bisa menganalisis, oleh karena itu desa-desa yang di luar rekomendasi, di luar skenario BPPTKG agar tetap tenang, tetapi tetap waspada.

Edy mengakui sejumlah desa di luar rekomendasi banyak yang bertanya apakah mereka harus mengungsi. Oleh karena itu pihaknya harus menjelaskan data yang ada dan rujukannya jelas.

"Memang kita harus update informasi terus supaya mereka tidak bingung," katanya.

Ia menyampaikan terus berupaya meningkatkan komunikasi dengan masyarakat dan informasi sampai ke masyarakat, edukasi persiapan, terutama kepala desa dan camat juga komunikasi dengan warga.

Menyinggung tempat pengungsian, dia mengatakan karena menggunakan desa bersaudara atau desa penyangga maka semua sudah siap, namun tetap memperhatikan rekomendasi dari BPPTKG.

"Kita siap, tetapi tidak berarti semuanya harus mengungsi, supaya semua tenang, karena risiko-risiko ikutan, seperti kesehatan juga menjadi pertimbangan kami. Kalau memang tidak harus mengungsi, tetap tenang saja dan waspada menunggu informasi lebih lanjut dari sumber informasi yang baik," katanya.

Ia menyebutkan jumlah pengungsi di Kabupaten Magelang sementara ini sebanyak 812 jiwa yang tersebar di sembilan titik pengungsian.

Â