SHARE

istimewa

Kita harus mengedepankan dampak dari pembangunan transportasi. Bukan hanya selesai pada output, tetapi juga kepada outcome-nya. Tidak hanya done (selesai dibangun), tetapi juga delivered (dirasakan manfaatnya),” tuturnya.

Untuk pulih lebih cepat, lanjut Menhub, dibutuhkan inovasi, kreativitas, dan peningkatan kualitas SDM yang andal, tangguh dan memiliki budaya melayani.

Khususnya dalam mencari sumber pendanaan baru di tengah keterbatasan APBN, melalui pendanaan creative financing dengan skema KPBU, termasuk penguatan peran BUMN, Badan Layanan Umum(BLU), lembaga pengelola investasi, special mission vehicle (SMV), dan juga sumber-sumber dana luar negeri yang dimungkinkan.

Di tengah kondisi yang sulit, sektor transportasi telah menunjukkan pemulihan dan kebangkitannya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi berhasil tumbuh 21,27 persen pada triwulan II-2022 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Sebelumnya pada triwulan 1-2022, juga mengalami pertumbuhan positif yaitu mencapai 15,79 persen. Hal ini menunjukkan tren yang terus meningkat di sektor transportasi hingga triwulan kedua tahun 2022.

Pertumbuhan positif sektor transportasi pada triwulan kesatu dan kedua pada tahun ini, menjadi salah satu faktor yang mengerek pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022.

“Namun kita tetap harus mengantisipasi sumbangan sektor transportasi terhadap tingkat inflasi nasional yang termasuk cukup tinggi dibandingkan sektor-sektor yang lain,” katanya.

Menhub berharap di tengah momentum yang sangat baik ini, seluruh insan transportasi dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan selalu berkomitmen untuk mewujudkan transportasi yang mengutamakan keselamatan, andal, berdaya saing.
 

Halaman :