SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mengimbau warga pesisir di wilayah itu tetap mewaspadai COVID-19 meski kasus aktif turun drastis dalam dua bulan terakhir.

Kepala Dinkes Kepri Bisri, di Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan, COVID-19 masih mengancam warga selama masih ada mobilitas orang dari berbagai daerah ke Kepri.

Selain itu, kata dia mobilitas orang-orang dari luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura masuk ke Kepri, dapat menyebabkan kasus aktif COVID-19 meningkat tajam. Mobilitas orang dari Malaysia dan Singapura yang dimaksud adalah pemulangan Pekerja Migran Indonesia melalui Batam dan Tanjungpinang.

Apalagi saat ini kasus aktif COVID-19 di Singapura dan Malaysia semakin meningkat, setelah sempat reda selama beberapa bulan.

"Kalau dianalisis berdasarkan data-data sebelumnya, ada pengaruh antara lonjakan kasus aktif di dua negara itu dengan Kepri. Kasus aktif COVID-19 di Kepri potensial meningkat tajam tiga bulan kemudian," ujarnya.

Bisri mengemukakan antisipasi terhadap penularan COVID-19 harus tetap dilakukan melalui penerapan protokol kesehatan secara konsisten, dan juga vaksinasi. Kedua upaya harus berjalan maksimal untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19.

Pelaksanaan "tracing, testing dan treatment" dilakukan secara maksimal, khusus di Karimun, Batam, Tanjungpinang dan Bintan. Keempat daerah ini memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi sehingga perlu dilakukan "tracing, testing dan treatment".

"Mudah-mudahan setelah peningkatan 'tracing, testing dan treatment', level PPKM di Kepri turun menjadi Level II," katanya.

Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri sebamyak 377 orang, tersebar di Batam 63 orang, Tanjungpinang 113 orang, Bintan 71 orang, Karimun 59 orang, Anambas 12 orang, Lingga 10 orang dan Natuna 49 orang.

"Seluruh kabupaten dan kota di Kepri, Zona Kuning," ucapnya.

Tags
SHARE