SHARE

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memberikan izin kepada warga Desa Cibedug, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, untuk mengelola lahan seluas 250 hektare hasil redistribusi.

CARAPANDANG - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memberikan izin kepada warga Desa Cibedug, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, untuk mengelola lahan seluas 250 hektare hasil redistribusi.

Dalam kunjungan ke desa tersebut pada Senin, AHY menyampaikan lahan itu merupakan lahan bekas Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah habis masa berlakunya.

Menurut dia, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan lahan itu untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dengan mengelola tanah agar lebih produktif.

"Mungkin dikembangkan untuk perkebunan. Tadi saya tanya apa yang ditanam di antaranya sayur-mayur, mungkin juga buah-buahan dan lain sebagainya," kata dia.

Menurut AHY, untuk memaksimalkan potensi lahan tersebut, perlu ada kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta korporasi sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses untuk meningkatkan produktivitas lahan.

Selain itu, bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia, pihaknya melakukan penanaman 5.000 pohon mahoni di lahan yang diredistribusi bagi warga Ciawi. Penanaman itu dilakukan di empat desa, dan menjadi salah satu upaya untuk menjaga kelestarian bumi dengan cara meminimalisasi efek gas rumah kaca.

"Sekali lagi, kalau semakin baik kita bisa menangkap karbon dioksida, melakukan carbon capture, ini artinya kita bertanggung jawab terhadap kondisi alam kita," kata dia.

Sebelumnya AHY menyerahkan 55 sertifikat tanah hasil penataan ulang atau konsolidasi tanah, bagi masyarakat yang terdampak gempa Cianjur pada 2022.

Sertifikat tersebut diberikan kepada warga Kampung Cikadu II, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Minggu, yang sebelumnya sudah sepakat untuk merelakan tanahnya seluas 5.604 m2 untuk dikelola pemerintah guna dibangun fasilitas umum demi kepentingan bersama.

Menurut dia, dampak positif dari hasil penataan ulang tersebut bagi ekonomi warga yakni harga tanah yang awalnya Rp200 ribu per meter kini menjadi Rp500 ribu per meter.



Tags
SHARE