Al-Ahmadi menguraikan dua skenario potensial. Jika serangan itu merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk menghancurkan kendali Houthi atas Yaman utara, maka serangan tersebut berpotensi mendorong stabilitas regional dan memulihkan lembaga-lembaga negara yang sah.
Namun, jika serangan itu hanya merupakan aksi pembalasan sementara, maka serangan tersebut berisiko "memperumit situasi regional secara signifikan, meningkatkan ketidakstabilan di Laut Merah dan sekitarnya, dan akibatnya mengancam perdagangan internasional dan ketahanan energi global."
Analis militer Yaman, Khaled Al-Nasi, mengatakan serangan AS akan memiliki "dampak yang signifikan" terhadap kemampuan Houthi. Namun, dia menekankan bahwa tanpa operasi darat lanjutan oleh pasukan Yaman yang menentang kelompok tersebut, Houthi kemungkinan besar akan pulih meskipun saat ini menghadapi "fase tersulit mereka."
Mengenai apakah serangan udara itu akan memengaruhi dukungan Iran untuk Houthi, Al-Ahmadi menyatakan keraguannya akan dampak langsung terhadap hubungan Iran-Houthi.
Fatima Al-Asrar, direktur penelitian di Washington Center for Yemeni Studies, mengatakan serangan AS dapat mencapai tujuan yang ditetapkan hanya jika mereka terus menargetkan lokasi-lokasi militer Houthi di seluruh Yaman, dan jika Washington melibatkan pemerintah Yaman untuk menciptakan strategi pencegahan terpadu.