Dia mengatakan, kementerian juga berusaha untuk bagaimana agar para guru terus meningkat kualitasnya dan kompetensinya dengan menghidupkan kembali pelatihan-pelatihan untuk para tenaga kependidikan tersebut.
"Tidak hanya pelatihan yang berkaitan dengan upgrading ilmu yang mereka miliki, tetapi juga yang sangat penting adalah bagaimana mereka dapat berperan sebagai konselor, sebagai pendamping bagi para murid dalam mengapai cita-cita," katanya.
Selain itu, lanjut Menteri, guru harus dapat mendampingi murid dalam mengatasi berbagai macam kesulitan dalam kehidupannya, dan bagaimana agar anak-anak merasa berbahagia di sekolah di lembaga pendidikan di mana mereka belajar.
"Jadi, guru memiliki peran penting untuk menjadikan sekolah sebagai rumah kedua dan guru adalah orang tua bagi anak-anak yang belajar di tempat di mana kita semuanya bekerja," katanya.
Menteri mengatakan, komitmen itu menjadi bagian dari arah kebijakan kementerian ke depan, yang mana guru tidak cukup hanya mengajar di depan kelas, tetapi harus hadir sebagai mentor, sebagai sahabat dan juga sebagai teman bermain bagi anak-anak di mana mereka belajar.
"Dan sistem pelaporan kinerja guru di mana guru tidak hanya mengajar 24 jam dalam satu minggu, tetapi bisa kurang dari 24 jam, dan kekurangan yang mereka memenuhi 24 jam itu akan dilakukan melalui berbagai kegiatan bimbingan konseling pengabdian masyarakat dan berbagai kegiatan akademik dan sosial lainnya," katanya.