“Patut diapresiasi political will Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong para pengusaha besar agar peduli bangsa, memihak sepenuhnya rakyat kecil, menegakkan kedaulatan bangsa, serta terobosan kebijakan lainnya berbasis Asta Cita,”ujarnya.
Dan dia pun berharap langkah dan political will Presiden benar-benar membawa angin segar bagi bangsa. Menurutnya, arah kebijakan tersebut harus diwujudkan demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.
Selanjutnya dia menekankan bahwa keberanian politik presiden tidak boleh berhenti di tataran wacana, melainkan harus diikuti sepenuhnya oleh kementerian dan institusi pemerintahan terkait.
“Yang terpenting, seluruh kementerian dan institusi pemerintahan hingga ke daerah mengikuti satu irama, sehingga memberi jalan dan harapan baru bagi masa depan Indonesia yang lebih berkemajuan setelah 80 tahun merdeka,” ucap Haedar.
Pidato kebangsaan ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan Indonesia lahir melalui perjuangan panjang dan penuh pengorbanan.
Haedar mengingatkan para elite yang kini berada di pemerintahan agar menjadikan amanat konstitusi sebagai pedoman utama. Mandat rakyat, menurutnya, bukanlah sarana untuk memperkaya diri, tetapi untuk mengabdi.