Letjen Alex Grynkewich, Direktur Operasi di Joint Staff, menambahkan bahwa kampanye militer saat ini berbeda dengan yang dilakukan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Menurutnya, cakupan target kali ini lebih luas dan mencakup pakar drone senior Houthi.
"Puluhan anggota Houthi tewas dalam serangan itu," ujar Grynkewich.
Sebaliknya, pemerintahan Biden tidak diketahui pernah menargetkan pemimpin senior Houthi secara spesifik.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Houthi melaporkan bahwa sedikitnya 53 orang tewas dalam serangan udara AS pada Minggu. Lima anak dan dua wanita termasuk di antara korban, sementara 98 orang lainnya mengalami luka-luka.
Eskalasi Konflik
Kelompok Houthi, yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman meskipun hampir satu dekade menjadi sasaran serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi, telah melancarkan puluhan serangan terhadap kapal-kapal di lepas pantai mereka sejak November 2023. Hal ini mengganggu jalur perdagangan global dan meningkatkan risiko eskalasi konflik regional.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa serangan udara ini dapat berlanjut selama beberapa minggu ke depan. Washington juga meningkatkan tekanan sanksi terhadap Iran dalam upaya membawa Teheran kembali ke meja perundingan terkait program nuklirnya.