Hampir semua dari 32 negara anggota NATO akan menghadiri pertemuan ini, kecuali Amerika Serikat yang tidak diundang. Pejabat Prancis menjelaskan, Eropa ingin menunjukkan mereka mampu menangani keamanan Ukraina secara mandiri, tanpa ketergantungan penuh pada AS.
Selain negara-negara NATO, Irlandia, Siprus, dan Austria juga akan turut serta. Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Korea Selatan pun akan mengikuti pembicaraan secara daring.
Ukraina sendiri akan diwakili seorang pejabat militer yang juga anggota dewan keamanan dan pertahanan negara tersebut. Pasukan keamanan internasional ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pascagencatan senjata dan memastikan Rusia tidak melanggarnya.
Negara-negara peserta akan mempertimbangkan jenis bantuan yang dapat mereka berikan. Bantuan tersebut bisa berupa personel militer, peralatan, atau dukungan logistik lainnya.
Pembentukan pasukan keamanan ini menegaskan pentingnya stabilitas Ukraina bagi komunitas internasional. Hal ini juga menunjukkan komitmen negara-negara sekutu dalam menjaga perdamaian di kawasan.